Hanya Untukku
Teramat tenang jiwa bila mengkhayalkan perjumpaan ku dengan mu.
Seakan besar pengharapan itu kembali menuai indahnya pertalian cinta.
Jauh jarak dunia membatasi raga kita, namun jiwa ku selalu ada di sampingmu.
Senyummu terpatri indah dalam lamunanku, seakan bibirmu berucap kita akan segera bertemu.
Pikirku melayang antara dikau dik. Lama lamunanku melalaikanku dari masgulnya kehidupan duniaku.
Lelah berikhtiar di dunia seakan terbayarkan oleh bayangan senyum indahmu.
Suaramu yang lemah dan syahdu seakan menjadi fatwa jihad menentang kerasnya zaman dan kejamnya waktu.
Hanya untukku, hanya untukku, hanya untukku.
Dari ketikan hati : Pawana